5 Menit Belajar Investasi Saham Untuk Investor Pemula (Pakai Banget)

Apakah pengetahuan dasar seputar saham bisa kita pelajari dalam jangka waktu 5 menit saja? Sudah cukupkah waktu selama 5 menit untuk mempelajari cara berinvestasi saham untuk penanam modal tingkat pemula, bahkan untuk para calon investor? Artikel ini merupakan cara cepat belajar saham untuk para investor pemula (pakai banget). Atau singkat kata, saham untuk newbie.

For your information, saya baru mempelajari cara berinvestasi di pasar modal. Sehingga bisa dikatakan bahwa, artikel ini berasal dari orang awam dan dipersembahkan untuk beginners. Tunggu apa lagi? Yuk! Kita langsung mulai saja pembahasannya.

belajar investasi saham untuk pemula


Apa itu saham?

Sebuah artikel menarik di Kompasiana yang ditulis oleh Kelas Investasi, memberikan pemahaman singkat dan padat seputar pengelolaan uang di pasar modal. Yaitu, saham adalah lembaran surat-surat berharga yang diterbitkan oleh suatu perusahaan sebagai bukti kepemilikian atas perusahaan tersebut.

Jadi, kalau Anda mau disebut sebagai (salah satu) pemilik perusahaan, maka yang perlu Anda lakukan hanyalah menginvestasikan uang Anda ke suatu perusahaan yang telah terdaftar secara resmi di bursa efek.

Setelah Anda melakukan penanaman modal, selanjutnya Anda akan mendapatkan saham sebagai bukti transaksi. Ini yang kita sebut sebagai investor yang berinvestasi.

Contoh kasusnya adalah ketika Anda memutuskan untuk mendanai seorang pelaku UKM busana muslimah untuk keperluan membeli kain, biaya menjahit, dan ongkos lainnya. Ketika seluruh pakaian sudah jadi dan siap jual, maka Anda berpotensi mendapatkan sebagian atau beberapa persen dari profit yang diperoleh (sesuai kesepakatan).

Namun, apa yang terjadi ketika harga penjualan baju per piece mengalami penurunan atau anjlok? Sebaiknya, kita lebih jeli dalam membaca agreement yang diajukan oleh mereka sebelum menandatangani berkas-berkas kesepakatan.

Bagaimana bentuk saham itu sendiri?

Dulu, sebelum semuanya menjadi serba digital seperti sekarang, saham berbentuk lembaran-lembaran kertas, fisik, bisa dipegang, dibawa, dan disimpan di brankas, koper, laci, lemari, atau bahkan di bawah bantal.

Berkas-berkas tersebut dikenal sebagai surat. Karena dokumen yang tadi telah kita mention berulang kali memiliki nilai untuk setiap lembarnya, maka disebut sebagai surat berharga. Kenapa dia menjadi berharga atau bernilai?

Karena untuk menyatakan dirinya sebagai bagian dari pemilik perusahaan, maka diperlukan bukti otentik berupa lembaran surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut. Cara memperolehnya adalah dengan membelinya sesuai harga yang berlaku saat itu per lembarnya.

Zaman terus berkembang. Mulai dari manual menjadi digital. Dari berkirim surat menjadi SMS-an hingga chatting-an. Dan begitu seterusnya. Maka, beruntunglah kita yang hidup di era sekarang ini, karena masih bisa kebagian mencicipi perkembangan teknologi yang luar biasa pesat. Lantas, apa hubungannya dengan saham yang sedari tadi kita bicarakan?

Saham adalah lembaran surat-surat berharga yang diterbitkan oleh suatu perusahaan sebagai bukti kepemilikian atas perusahaan tersebut.

Ketika zaman serba digital ini mulai berkembang dan terus di-upgrade, maka lembaran-lembaran saham yang semula berbentuk kertas, akhirnya dikonversi ke bentuk digital, atau yang bisa kita sebut sebagai saham online. Tujuannya adalah agar lebih aman, mudah dipantau, dan memudahkan kegiatan transaksi.

Tapi, ini semua belum berakhir, walaupun saya menggunakan kata "akhirnya" sebagai pencapaian di perkembangan teknologi terbaru tahun 2017 ini.

Singkat cerita, saham di zaman modern sekarang ini, disimpan dan diawasi aktifitas transaksinya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai gantinya, kita diberikan kartu KSEI yang serupa dengan kartu ATM.


Apa keuntungan membeli saham?

Tidak ada pebisnis yang tidak mencari untung, sekalipun dia adalah seorang investor. Benar kan? Sebagai seseorang yang masih newbie dan sedang memperlajari cara berinvestasi di saham, sesi mengetahui potenti keuntungan dan kerugian dalam bermain saham menjadi hal yang vital. Berdasarkan hasil riset saya di Forum Investasi Saham IDX, minimal terdapat dua keuntungan yang bisa kita peroleh jika memiliki saham, yaitu:

1. Pergerakan nilai saham

Pertama adalah keuntungan dari pergerakan saham itu sendiri. Anda pasti familiar dengan istilah buy at the lowest price then sell at the highest price. Jadi kita bisa beli saham di harga terendah, saat kinerja perusahaan sedang mengalami penurunan, kemudian kita jual saham yang kita miliki di harga penjualan tertinggi.

Seperti investasi properti. Kita beli apartemen atau tanah saat harganya masih murah, kemudian kita jual beberapa tahun ke depan dengan harga pasaran tertinggi yang berlaku pada saat itu.

2. Kesempatan memperoleh dividen

Kedua, melalui perolehan pembagian keuntungan perusahaan tahunan (jika dan hanya jika perusahaan memperoleh profit dan membuat wacana untuk melakukan sharing dividen). Fyi, tidak semua keuntungan perusahaan akan diberikan kepada para pemegang saham. Karena perusahaan juga membutuhkan keuntungan tersebut untuk mengembangkan bidang usahanya ke sektor yang lebih luas.


Resiko bermain saham

Tidak ada pebisnis yang selamanya untung, sekalipun dia hanyalah investor. Benar kan? Satu-satunya resiko bermain saham adalah ketika perusahaan pailit atau harga saham per lembarnya anjlok.

Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak bermain saham, melainkan berinvestasi saham.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, resiko berinvestasi saham adalah saat trend saham perusahaan yang kita beli, ternyata bergerak berlawanan dengan prediksi dan asumsi kita. Alias mengalami penurunan nilai saham, hingga berpotensi bangkrut. Ketika perusahaan yang Anda targetkan telah pailit, maka Anda akan kehilangan seluruh aset Anda. Mengapa?

Karena seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan seperti gedung, simpanan, produk, mesin-mesin, dan yang lainnya akan segera diserbu oleh para kreditor. Sehingga, kecil kemungkinannya bagi para pemegang saham dengan skala kecil bisa mendapatkan apa yang telah kita tanamkan sebelumnya.

Biaya tambahan dari sekuritas yang sering dilupakan nasabah

Banyak investor pemula, termasuk saya yang mengabaikan keberadaan fee atau biaya tambahan yang harus kita berikan dalam setiap transaksi atau memperoleh fitur-fitur yang ditawarkan oleh broker. Berikut ini adalah biaya-biaya tambahan yang harus kita cari tahu sebelum mendaftar, yaitu:

biaya trading tambahan saat investasi saham

a. Fee transaksi (biaya beli dan jual)

Hampir semua sekuritas di Indonesia mengajukan sell fee dan buy fee atas setiap traksaksi jual-beli yang kita lakukan. Dan biaya transaksi yang ditawarkan oleh setiap sekuritas bervariasi, bergantung pada tipe akun yang kita pilih. Mulai dari 1-5 persen dari besarnya nominal transaksi pembelian atau penjualan saham yang kita lakukan.

Tolong fee transaksi ini lebih diperhatikan, karena banyaknya investor yang mengeluh tidak mendapatkan profit sama sekali akibat tidak memperhitungkan biaya transaksi yang dibebankan kepada para nasabah ketika melakukan trading saham.

b. Market fee (biaya real-time chart)

Tidak semua sekuritas menerapkan biaya real-time market chart, contohnya BNI Sekuritas. Berdasarkan FAQ BNI Sekuritas, perusahaan mereka hanya menerapkan satu macam fee saja, yaitu fee transaksi yang hanya dipungut setiap kali nasabah melakukan aktivitas jual-beli. Silakan baca kembali poin a. Artinya, BNI Sekuritas tidak membebankan market fee kepada nasabah.

c. Biaya bulanan dan tahunan

Sekilas biaya pengelolaan satu ini terdengar boros dan berusaha menggerogoti aset kita. Namun, pihak sekuritas menerapkan hal ini dalam rangka perawatan software dan mesin yang mereka gunakan. Besarnya monthly fee dan yearly fee yang mereka terapkan bervariasi, yaitu antara Rp 30ribu - 50ribu per bulan. Dan, Rp 100ribu - 120ribu per tahun.

Berdasarkan hasil riset saya, perusahaan sekuritas yang menerapkan biaya bulanan adalah BCA Sekuritas.


Persiapan Sebelum Berinvestasi Saham

Kemudian, sebagai penanam modal level pemula. Apa yang harus kita persiapkan?

Pertama, kita membutuhkan mental yang kuat. Bersiaplah untuk menghadapi resiko kehilangan seluruh modal kita di pasar modal akibat event perusahaan dan kelalaian kita dalam membaca perkembangan perusahaan.

Kedua, pelajari cara mengelola uang pribadi. Jadi sebelum memutuskan untuk berinvestasi, ada baiknya untuk benar-benar mengetahui seberapa banyak dana yang nganggur. Jangan sampai kita menggunakan uang yang memang kita butuhkan untuk membiayai kehidupan sehari-hari seperti biaya air, listrik, sekolah, iuran satpam, dan internet.

Ketiga, cari sumber sebanyak-banyaknya untuk memperlajari investasi saham bagi investor pemula (apalagi pakai banget). Intinya, tidak perlu terburu-buru. Kadang sesuatu yang dilakukan secara tergesa-gesa cenderung terbawa dengan hawa nafsu.

Keempat, ketahui sekuritas yang aman dan terpercaya untuk menyimpan uang kita, serta bertransaksi. Pelajari dan pahami juga jenis-jenis fee dan fasilitas yang ditawarkan oleh sekuritas tersebut. Poinnya adalah kita memang harus banyak bertanya dan mencari informasi mengenai kelebihan dan kekurangan sekuritas yang kita tuju.

Kelima, perbanyaklah bersedekah dan berdoa. Semoga Tuhan memberkahi dan membimbing langkah kita.


---
Baik. Segini dulu informasi dari saya, dan terima kasih sudah membaca artikel berjudul "5 Menit Belajar Investasi Saham Untuk Investor Pemula (Pakai Banget)". Semoga bermanfaat dan saya akan berusaha untuk meningkatkan kualitas informasi seputar broker dan saham harian secara lebih menyeluruh dan detail lagi. Tolong bantu saya share tulisan ini (tapi jangan copy-paste ya), dan bagikan kepada teman-teman Anda yang tertarik menggeluti dunia saham.

Komentar